Selasa, 28 Februari 2012

Berwawasan global


      Pengalaman saya  pertama kali ikut mentoring yaitu  ibarat “Bunga yang baru saja disiram”.Hati yang mati bisa hidup kembali berkah silaturrahim yang selalu  kokoh dan dipupuk dengan rasa cinta dan saling menasihati sesama.Hati yang dulu tidur kini terbangun karena kepedulian dari orang yang tidak pernah mengharap imbalan kecuali hanya mengharap ridho illahi demi tersebarnya dakwah ke seluruh penjuru bumi.Hati yang sempit kini sudah merekah seperti merekahnya bunga pagi hari berselimut embun dingin yang bisa menghidupi ribuan serangga karena terpikat hanya untuk bisa mereguk indahnya keindahan dan menikmati nikmatnya saling berbagi.Hati yang tidur kini terbangun untuk melihat bahwa dunia bukanlah selebar daun kelor.
     Karena cenderung  kebiasaanlah  yang selalu membuat orang bisa, maka saya mencoba untuk membiasakan diri mengikuti mentoring agama islam.Setelah bergelut di dunia mentoring saya mendapatkan banyak pengetahuan.Disamping itu saya pribadi mendapatkan motivasi-motivasi hebat dari sang mentor yang bisa membuat semangat saya bangun dari kelelapan akibat kelelahan mendengar materi-materi pelajaran tanpa ada terselip motivasi.mentor saya selalu memekikkan kata-kata:
 “Ekonomi bukan hambatan untuk berprestasi”
“Tidak ada yang sia-sia semua perbuatan yang telah kita lakukan”
“Tapi yang sia-sia adalah apa yang tidak pernah kita lakukan”
“Jalani prosesnya dulu”
“Jangan memikirkan hasilnya”
“Aku yakin kamu pasti bisa”
“Aku bukan bangga pada apa yang telah aku peroleh”
“Aku bukan bangga atas prestasi yang telah aku raih”
“Aku bukan bangga ketika menerima hadiah”
“Satu kebanggaan buat  aku ketika bertatap muka dengan saudara-saudaraku”
“Ketika aku silaturrahmi dengan saudara-saudaraku”
     Yang tidak kalah serunya di mentoring kami yaitu setiap materi yang akan dibahas selalu diiringi dengan cerita-cerita dahsyat nan konyol “bak tepung dalam adonan”.Dari situlah kita bisa lebih mudah mengerti,memahami dan mengingat materi yang disampaikan.Dari mentoring juga kita tidak hanya mendapatkan materi agama akan tetapi materi-materi penting lainnya dengan cara berdiskusi serta kita bisa menikmati indahnya kebersamaan,indahnya berbagi,indahnya persaudaraan sehingga ibarat satu tubuh yang jika bagian yang lain sakit maka seluruhnya akan merasakan sakit.Pengalaman pada saat liburan dan otomatis mentoringnya juga di liburkan, maka disanalah saya harus menahan rasa rindu jutaan detik untuk bisa bertemu lagi dengan saudara-saudaraku sang pejuang dan penegak agama ALLAH S.W.T.Maka melalui mentoring inilah kita juga bisa menggali ilmu sebanyak-banyaknya sehingga kita tidak sengsara dunia dan akhirat. Satu pelajaran berharga yang aku dapatkan yaitu menggeluti ilmu bukanlah pada apa yang kita minati saja akan tetapi bergelutlah dengan berbagai macam ilmu sehingga kita memiliki  wawasan yang luas yang bisa membuat hidup kita lebih mudah.Pokoknya mentoring membuat saya lebih hidup untuk berdiskusi terutama masalah agama. Karena pendidikan agama sangat kurang kita dapatkan di bangku kuliah jika tidak kuliah di universitas atau institute yang berlabel agama.
 
Co. kompi Ikhwan '12

0 komentar:

Posting Komentar