Totalitas Berkarya Bersama Dakwah

Majelis Taklim Al-Kahfi

Totalitas Berkarya Bersama Dakwah

Majelis Taklim Al-Kahfi

Totalitas Berkarya Bersama Dakwah

Majelis Taklim Al-Kahfi

Selasa, 28 Februari 2012

GENERASI JUANG


Salam perdamaian dari juang generasi
Salam perubahan dari kami yang rindu kepemimpinan suci
kepemimpinan yang tak berambisi kepentingan pribadi
kepemimpinan yang bersih dari hanya mementingkan duniawi
kepemimpinan yang bukan sekedar mimpi-mimpi
kepemimpinan yang bergerak berubah menuju ridho illahi

Amanah memang tak selalu mudah
Tapi bukan berarti kita harus menyerah
Semangat,kebersamaan juang jangan sampai terpecah
Meski bumi dan langit membantah
Maka itulah ujian untuk seorang QIYADAH

Saat amanah berganti QIYADAH
Tak terasa tabir yang baru kini terbuka lebar
Menyambut pikiran baru yang siap berkifrah berjajar
Lembaran baru dengan gagah menanti
Lembaran lama biar jadi pelajaran
QIYADAH baru,pemikiran baru
Kami percaya potensi perubahan pada kifrahmu
Kami amanahkan karena kami tahu kau mampu
Maka,ikatlah hati kami untuk bisa bersatu
Agar misi dakwah yang bersih dan suci tetap terseru

QIYADAH bukan berarti harus selalu di layani
QIYADAH yang baik akan bertanggungjawab atas amanahnya nanti
jangan tinggalkan kami di persimpangan jalan
Karena kami tak akan tahu arah dan tujuan
Bimbing kami sampai akhir tetes perjuangan kami

Bentuk kami menjadi generasi harapan
Generasi yang mengharum di penjuru bumi belahan
Generasi yang mampu merubah peradaban
Generasi yang amat sangat di impikan
Generasi yang terus berjuang sampai titik darah penghabisan


Karena kami  ibarat bunga
jangan tunggu sampai kami layu
jangan biarkan daun-daun kami satu persatu rapuh
Bangunkan talenta kami yang tidur
Nyalakan semangat juang dalam pikiran kami
Agar terlahir generasi penerus kepemimpinan nanti

Jadikan al-qur’an dan hadist sebagai landasan kepemimpinan
Jangan sampai kemewahan dunia butakan mata
Sehingga kita menjadi orang yang sengsara

Relakanlah masa-masa indah sebelum mengemban amanah
Fokus pada tujuan awal seorang QIYADAH
Tetap semangat dalam menyelami samudera kepemimpinan
Maka kita tidak akan menjadi orang yang kerdil karenanya
Pimpin kami menuju revolusioner yang lebih baik


co kompi ikhwan'12


Berwawasan global


      Pengalaman saya  pertama kali ikut mentoring yaitu  ibarat “Bunga yang baru saja disiram”.Hati yang mati bisa hidup kembali berkah silaturrahim yang selalu  kokoh dan dipupuk dengan rasa cinta dan saling menasihati sesama.Hati yang dulu tidur kini terbangun karena kepedulian dari orang yang tidak pernah mengharap imbalan kecuali hanya mengharap ridho illahi demi tersebarnya dakwah ke seluruh penjuru bumi.Hati yang sempit kini sudah merekah seperti merekahnya bunga pagi hari berselimut embun dingin yang bisa menghidupi ribuan serangga karena terpikat hanya untuk bisa mereguk indahnya keindahan dan menikmati nikmatnya saling berbagi.Hati yang tidur kini terbangun untuk melihat bahwa dunia bukanlah selebar daun kelor.
     Karena cenderung  kebiasaanlah  yang selalu membuat orang bisa, maka saya mencoba untuk membiasakan diri mengikuti mentoring agama islam.Setelah bergelut di dunia mentoring saya mendapatkan banyak pengetahuan.Disamping itu saya pribadi mendapatkan motivasi-motivasi hebat dari sang mentor yang bisa membuat semangat saya bangun dari kelelapan akibat kelelahan mendengar materi-materi pelajaran tanpa ada terselip motivasi.mentor saya selalu memekikkan kata-kata:
 “Ekonomi bukan hambatan untuk berprestasi”
“Tidak ada yang sia-sia semua perbuatan yang telah kita lakukan”
“Tapi yang sia-sia adalah apa yang tidak pernah kita lakukan”
“Jalani prosesnya dulu”
“Jangan memikirkan hasilnya”
“Aku yakin kamu pasti bisa”
“Aku bukan bangga pada apa yang telah aku peroleh”
“Aku bukan bangga atas prestasi yang telah aku raih”
“Aku bukan bangga ketika menerima hadiah”
“Satu kebanggaan buat  aku ketika bertatap muka dengan saudara-saudaraku”
“Ketika aku silaturrahmi dengan saudara-saudaraku”
     Yang tidak kalah serunya di mentoring kami yaitu setiap materi yang akan dibahas selalu diiringi dengan cerita-cerita dahsyat nan konyol “bak tepung dalam adonan”.Dari situlah kita bisa lebih mudah mengerti,memahami dan mengingat materi yang disampaikan.Dari mentoring juga kita tidak hanya mendapatkan materi agama akan tetapi materi-materi penting lainnya dengan cara berdiskusi serta kita bisa menikmati indahnya kebersamaan,indahnya berbagi,indahnya persaudaraan sehingga ibarat satu tubuh yang jika bagian yang lain sakit maka seluruhnya akan merasakan sakit.Pengalaman pada saat liburan dan otomatis mentoringnya juga di liburkan, maka disanalah saya harus menahan rasa rindu jutaan detik untuk bisa bertemu lagi dengan saudara-saudaraku sang pejuang dan penegak agama ALLAH S.W.T.Maka melalui mentoring inilah kita juga bisa menggali ilmu sebanyak-banyaknya sehingga kita tidak sengsara dunia dan akhirat. Satu pelajaran berharga yang aku dapatkan yaitu menggeluti ilmu bukanlah pada apa yang kita minati saja akan tetapi bergelutlah dengan berbagai macam ilmu sehingga kita memiliki  wawasan yang luas yang bisa membuat hidup kita lebih mudah.Pokoknya mentoring membuat saya lebih hidup untuk berdiskusi terutama masalah agama. Karena pendidikan agama sangat kurang kita dapatkan di bangku kuliah jika tidak kuliah di universitas atau institute yang berlabel agama.
 
Co. kompi Ikhwan '12