Berikut ini tausiah Ustad
Yusuf Mansur melalui twitter. Semoga membawa kebaikan untuk
kita semua. Jika ada kebaikan, silakan disebarkan agar menjadi amal
jariyah untuk kita, ilmu yang bermanfaat tidak akan pernah sirna dan
Insya ALLAH menjadi tabungan kebaikan kita kelak.
Ada yang tahu tidak
kalau shalat dhuha itu HUTANG
kita ke ALLAH SWT? Hutang 2 rakaat sehari. Yang kalau tidak
dibayar, maka numpuk. Loh Loh, kan sunnah? Betul, shalat dhuha
memang sunnah. Tapi sunnah muakkadah. Sunnah yang
teramat penting. Yang kalau ditinggal, ya ada juga “RESIKO”nya. Sunnah muakkadah kalau
ditinggal dalam waktu yang lama, tidak dijalankan dalam waktu yang lama,
sangat negatif ke kualitas kehidupan & rizki.
Begini ya, kenapa
saya sebut sebagai Hutang. Dalam 1 hari, sejak awal pagi, sampai
pagi lagi, kita itu sesungguhnya harus sedekah tanpa putus. Tiap
sendi kita, dituntut sedekahnya. Harus bayar. Ya iya lah. Untuk oksigen
tambahan aja, kita harus bayar. Mahal banget. Kalo anfal. Nah, apalagi
oksigen yang kita hirup, GRATIS 24 jam. Ternyata tidak benar GRATIS.
Harus bayar. Dituntut sedekahnya. Belum lagi mata, dan panca indera
lainnya
Pokoknya harus
bayar. Dan tidak bakalan kebayar. Siapa juga yang mampu bayar semua
rizki & nikmat ALLAH SWT? Sistem pernafasan yg komplit,
sistem pencernaan, sistem penglihatan, pendengaran, & semua tubuh
kita adalah keajaiban-Nya. Ini semua ALLAH SWT adakan sedekah
atasnya. Kitanya aja yg merasa GRATIS aja. Bebas-bebas saja. Tidak ada
tanggung jawab, Tidak ada beban, Tidak ada kewajiban. Padahal tidak
begitu.
Nyatanya tidak
sedikit nikmat yang ALLAH SWT kurangi, bahkan ALLAH SWT
cabut. Sebab di antaranya kitanya tidak atau kurang bersyukur. Terus
persoalannya, kalau bayar, dari pagi sampe pagi, atas semua rizki yg ALLAH
SWT kasih, harus bayar berapa? Tidak
ada yang sanggup bayar. Dan ALLAH SWT maklum itu. Tidak
bakalan ada yang bisa bayar atas semua rizki & nikmat-Nya. Karena
itu ALLAH SWT cukupkan bayarannya dengan shalat dhuha. ALLAH
SWT cukupkan kewajiban kita membayar kepada ALLAH SWT,
dengan shalat dhuha 2 rakaat di pagi hari. Subhaanallaah,
baik ya? Tukerannya Maha Ringan. Ya. Harusnya Maha Ringan. Tidak ada
bandingannya shalat 2 rakaat dengan kewajiban bayar 1 hari rizki
& nikmat ALLAH SWT.
Dan itu sekaligus
memberi pemahaman kepada kita, betapa besarnya shalat dhuha itu.
Nilainya sebanding dengan seluruh bayaran ALLAH SWT atas
makhluk-Nya. Begitulah. Shalat Dhuha 2 rakaat, menjadi bayaran
kita kepada ALLAH SWT. ALLAH SWT mencukupkan diri-Nya
“dibayar” oleh kita, dengan tambahan shalat dhuha 2 rakaat di
pagi hari. Luar biasa. Tentunya, itu kalau syarat minimal, dipenuhi
& terpenuhi juga. Yakni soal shalat 5 waktunya. Tertib, bagus, tepat
waktu, jamaah di masjid. Artinya, kalau shalat dhuhanya cakep,
terus shalat fardhunya tidak cakep, ya tentu “bayaran” itu akan kurang
juga. Dan akan ada yg diambil oleh ALLAH SWT.
Seorang pengusaha
tekstil cerita, bahwa tabungan 3 tahun hilang sekejap. Mula-mula saya
atas izin ALLAH SWT, tanya soal-soal ibadah yang wajib. Sahabat
ini menjawab, yang wajib insya ALLAH dikerjakan. Meski bilang
bolong & berantakan. Dari soal yang ibadah wajibnya berantakan, saya
sudah ngasih sedikit catatan. Soalan kedua, setelah nanya yang ibadah
wajibnya bagaimana, adalah bagaimana soal larangan ALLAH SWT?
Apakah ada yang dilanggar? Beliau bilang tidak ada. Okeh, kalau tidak
ada, mulailah masuk soalan ketiga. Soalan ibadah sunnah. Gimana
dengan ibadah sunnah?
Beliau sedih,
hidupnya sejak jadi pedagang, jauh, sepi, dari ibadah sunnah. Termasuk shalat
dhuha. Namun jika perdagangan jadi melalaikan kita dari ibadah yang
wajib, juga yang sunnah, maka ini jadi masalah. Semestinya dagang jadi
ibadah, karena melalaikan yang wajib & yang sunnah, maka tidak bisa
lagi dagang disebut ibadah.
Ketika dia bilang,
tidak lagi shalat dhuha, untuk jangka waktu panjang, saya
jelaskan bahwa shalat dhuha itu hutang kita kepada ALLAH SWT.
Setiap harinya hutangnya shalat 2 rakaat. Saya katakan kepada beliau,
hutang itu kan ada kalanya ditagih harian, mingguan, bulanan, tahunan,
& ada juga yang sekaligus diambilnya. Pengusaha ini mengerti. Dia
meninggalkan shalat dhuha begitu lama. Shalat Dhuha itu berarti
rizki. Maka rizki itulah yang kini diambil kembali.
Logika kebalikannya
adalah, bila ingin kembali rizki, kembali saja melakukan shalat
dhuh, 3 th dia nabung, tabungannya “ditarik” lagi. Jangan lupa baca Surah
Al Mulk dulu sebelum tidur. Kalau mau dikalikan 100x lipat pahala surah
Al Mulk, bahwa dalam shalat sunnah. Baca di dalam
shalat. Makanya, hafalin surah Al Mulk, biar bisa baca dalam shalat
sunnah. Supaya pahalanya dikali 100. Oke, sekian dulu tausiahnya,
semoga bermanfaat.