Totalitas Berkarya Bersama Dakwah

Majelis Taklim Al-Kahfi

Totalitas Berkarya Bersama Dakwah

Majelis Taklim Al-Kahfi

Totalitas Berkarya Bersama Dakwah

Majelis Taklim Al-Kahfi

Jumat, 15 Juni 2012

UAS Telah tiba, HORE...


Part 1
Ujian Akhir Semester (UAS) merupakan suatu hal yang harus dihadapi untuk menentukan kemampuan kita dan mengetes seberapa rajin kah kita untuk mengikuti pelajaran di bangku kuliah. Bagi sebagian orang itu adalah hal yang biasa, tetapi ada sebagian orang kurang percaya diri dalam (Pe..De..) menghadapi ujian akhir semester ini. Semua itu tergantung dari pada diri kita sendiri dalam mengatur diri.
Ada beberapa tips & trik yang insyaAllah dapat membantu kita dalam menghadapi UAS. Cek it dot.......
Tips menghadapi UAS.
1.      Usahakan dari jauh-jauh hari kita baca buku terlebih dahulu,ingat kita dituntut baca aja dulu bukan untuk menghapal.Karena kalau semakin sering kita membaca maka semakin kita hapal dengan materi-materi tersebut.
2.      Latih kemampuan kita dengan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia dibuku kita.
3.      Uji terus kemampuan dengan soal-soal sampai anda bisa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaannya, kalau anda menghadapi kesulitan dalam menjawabnya, jangan takut untuk bertanya kepada guru mata pelajarannya.
4.      Jagalah kesehatan anda, karena kalau anda sakit semua pengorbannan akan sia-sia
Trik menghadapi UAS:
1.      Yakinkan diri anda bahwa anda adalah orang yang terbaik dikelas anda dan anda siap untuk menjawab soal-soal dengan mudah.
2.      Jauhkan pikiran anda dengan kata menyontek.
3.      Kerjakan yang mudah dulu dan jangan terpaku kepada soal-soal yang susah, jadi kalau ada soal yang susah anda jangan menghabiskan banyak waktu untuk menjawabnya cari soal yang mudah dulu untuk dikerjakan.
4.      Jangan tegang saat mengahadapi soal-soal.

Dan yang paling penting adalah kita berdoa kepada Allah SWT. kita sebelum dan sesudah kita Ujian.
Semoga dengan beberapa tips & trik sederhana tersebut kita dapat mengahadapi UAS dengan mudah dan dapat mengerjakannya dengan tenang tanpa ada yang perlu ditakuti. Selamat belajar teman-teman.

from: http://rkim.ub.ac.id/info/tips/tips-trik-untuk-menghadapi-uas/(di edit seperlunya)

Part 2
Kata “Ujian Akhir Semester (UAS)” merupakan kata yang bisa jadi sangat menyeramkan bagi kalangan mahasiswa. Hal ini bisa jadi karena kurangnya persiapan pengetahuan tentang mata kuliah yang akan diujikan. Berikut adalah beberapa tips dan trik menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS) :
1.      Mencari tahu kisi-kisi UAS masing-masing mata kuliah,
2.      Melengkapi bahan-bahan catatan yang akan dibutuhkan saat UAS,
3.      Mempelajari dan memahami semua bahan-bahan yang ada di dalam kisi-kisi. Jika tidak paham, cobalah untuk menanyakan hal yang kurang dimengerti pada teman yang paham. Lalu agar semua catatan mudah untuk dipelajari, cobalah untuk membuat rangkuman kembali sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan dengan penjelasan sesuai dengan bahasa kita.
4.      Usahakan tiga atau dua hari sebelum UAS dilaksakan, agar meluangkan waktu untuk refreshing terlebih dahulu supaya otak kembali fresh dan tidak stress.
5.      Manusia boleh berencana tetapi Tuhan lah yang menentukan. Maka jangan lupa berdoa, agar ilmu yang telah kita pelajari dapat bermanfaat ketika UAS.
6.      Kemudian yang paling penting adalah cobalah yakin terhadap kemampuan diri sendiri dan bersikap jujur. Percayalah dengan segala usaha yang sudah kita lakukan akan menuai hasil yang memuaskan.

Selamat menjalani UAS.... :)
from: follower FB LDK B-Hi

Selasa, 12 Juni 2012

Murah Hati adalah Karakter Kaum Muslimin

Suatu hari Abdurahman bin Auf mendengar Rasulullah Saw berkata kepadanya: "Wahai Ibnu Auf sesungguhnya kamu termasuk orang yang kaya raya, akan tetapi kamu akan memasuki surga dengan merangkak. Maka berilah pinjaman kepada Allah (yaitu menafkahkan hartanya di jalan Allah), niscaya Allah akan menolongmu membebaskan kedua kakimu." (HR. Imam Ahmad)

Semenjak mendengar itu Abdurahman memberi pinjaman kepada Rabbbnya dengan pinjaman yang lebih baik. suati hari dia membeli tenah seharga 40.000 dinar (1 dinar = 4,25 gram emas) kemudian membagikan semua kepada keluarga Bani Zahra, kepada istri-istri Rasulullah dan kaum Muslimin yang fakir.

Pada kesempatan lain, Ibnu Auf menyediakan 500 ekor kuda untuk berjihad fi sabilillah. Pada hari yang lain lagi, ia menyerahkan 1500 ekor kuda. Pada saat meninggalnya, ia mewasiatkan 50.000 dinar dan berpesan agar para pejuang Badar yang masih hidup, masing-masing diberi 400 dinar. Sampai-sampai Utsman bin Affan yang kaya pun mengambil bagiannya seraya berkata, "Sungguh harta Abdurahman adalah halal dan suci, maka makan dari harta itu akan menyehatkan dan penuh berkah."

Kisah yang lain, suatu hari Abdullah bin Amir membeli rumah Khalid bin 'Uqbah yang berada di pasar seharga 90.000 dirham (1 dirham =2,975 gram perak). Pada malam harinya ia mendengar tangis keluarga Khalid. Dia bertanya kepada keluarga Khalid itu, ada apa?. Mereka menjawab, "Mereka menangisi rumah itu,", Maka Abdullah berkata, "Wahai anak, datangilah mereka dan beritahukanlah bahwa rumah dan uang itu untuk mereka semua."

Sementara taktala Qais bin Sa'ad bin Ubadah sakit, saudara-saudaranya belum juga menjenguknya. Ada yang kemudian berkata kepada Qais, "Mereka malu karena hutang-hutang mereka kepadamu." Maka Qais berkata, "Allah akan menghinakan harta yang mencegah saudara-saudara berziarah. Lalu dia menyuruh orang untuk mengumumkan, "Siapa saja yang ada tanggungan hutang pada Qais, sekarang ia telah membebaskannya." Maka hari-hari berikutnya, tangga rumah menjadi pecah karena banyaknya orang yang menjenguknya.

Kedermawanan adalah ciri khas dan tabiat kaum Muslimin. Maka sifat tersebut tidak hanya pada orang kaya yang melimpah harta bendanya. Perhatikan Sabda Nabi Saw:

"Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham". Lalu ada yang bertanya: "Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?" beliau jelaskan, "Seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan. Dan seorang yang meiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan." (HR. Imam Ahmad)

Inilah karakteristik umat Islam hasil binaan Rasulullah Saw. Mereka murah hati, ringan tangan dan sedia berkorban. Umat Nabi Muhammad adalah umat yang gemar berkorban, berinfak dan berjihad fi sabilillah. Mereka tidak pernah takut miskin ketika mengeluarkan hartanya untuk berinfak. Karena itulah Allah memneriokan keberkahan kepada mereka dan menjadikan mereka sebagai umat terbaik di muka bumi ini. Wallahu a'lam.