Perjalanan ini, bukanlah perjalanan yang indah,...
tak juga sebuah perjalanan yang menawarkan kesenangan. Namun jauh dari itu,. Perjalanan
ini hanyalah sebuah perjalanan yang telah kita pilih bersama. Menjalankan segala
kesukarannya bersama, saling menompang sakit dan beban yang sama. Tak kan ada
keletihan yang benar – benar membuat jiwa tertatih dalam kesendirian, takkan
ada sakit yang benar – benar membuat kita lumpuh, takkan ada kecewa yang benar –
benar membuat kita terbenam dalam derasnya hujan... takkan ada luka itu,.. ya
takkan ada,.. selagi cinta dan kebersamaan itu masih ada.
Lalu bagaimana jadinya, jika ternyata batasannya
kian jelas,. Jika ternyata waktu yang telah kita jalani tak jua menembus
batasan yang ada??? Jika ternyata masih ada yang merasa sendiri, masih ada yang
merasa tak dimengerti, masih ada yang merasa butuh untuk dipahami,.. jika semua
orang ingin dimengerti,.. jika semua orang ingin di pahami,.. jika semua orang
hanya ingin di dengarkan lantas siapa lagi yang akan mencoba untuk mengerti,
yang akan mencoba untuk memahami, yang akan mencoba untuk mendengarkan.
“ kebersamaan dan cintalah yang akan membuat
perjalanan kita lebih mudah dan lebih indah.” Lalu jika cinta itu, belum
menembus batasannya siapakah yang harus disalahkan?? Engkaukah, ia kah, atau
mereka??? Tidak,...!!!! sama sekali tidak... si pelakulah yang salah, si
pejalan kaki ini lah yang keliru,.. si perintis ini lah yang masih terlampau
lemah.. hingga tak mampu merasakan cinta dan wanginya aroma kasih dalam balutan
yang sama.
Bukan salah siapa – siapa, hanya saja. Jiwa yang terbalut
dalam tubuh ini, yang masih harus menata hati dan jiwanya,..
“bukanlah sabar jika masih ada batasnya. Belumlah ikhas
jika masih ada sakit yang dirasakan. Maka bantulah saudara/saudarimu agar tak
kehilangan kesabaran itu, agar tak ada sakit yang ia rasakan sendiri...”
Hanya saja, jiwa dalam kelemahannya takkan pernah
mampu berjalan seorang diri... hanya saja kesakitan ini takkan pernah usai jika
dibiarkan dalam kesendirian. Kita berbeda, kita tak sama, kita dalam langkah
kaki yang terkadang tak beriringan,.. namun kita akan mencoba untuk bersama
dalam kasih-NYA.
Perjalanan ini, tak seindah mimpi kita,..
perjalanannya tak semulus jalan tol di kota-kota,.. dan perjalanannya pun tak
sehijau jalan setapak di pegunungan... perjalanannya dipenuhi batu terjal,
perjalanannya di warnai kerikil tajam, perjalanannya dipenuhi debu yang
berserakan,, ya perjalanannya tak seindah yang kita harapkan,.. perjalanannya
tak semudah yang kita duga,..
Namun dibalik kesukaran itu, akan ada keindahan yang
indah,. Akan ada telaga dengan seribu warna yang memberi kesejukan dijiwa
kita,. Jiwa yang mulai kehausan dengan segala kegersangannya... jalan yang kita
tempuh, terkadang tak selalu sama,. Namun, pada masanya kita akan menemukan
titik yang sama jua,. Titik pada satu cinta yang nyata, Cinta dari Sang Maha
Cinta...
“Al-kahfiku, Al-kahfimu, Al-kahfi kita semua :’)”
Hems,.. sederet kalimat diantara rintikan hujan
senja itu,. (04januari2015)
“ siapapun atau apapun bisa mengeluarkan ana dari
Al-kahfi, tapi tak ada seorangpun dan apapun itu, yang dapat mengeluarkan
Al-kahfi dari hati ana :’) ”
Perjalanan kita terlampau manis, rindu yang kian
terasa.... rindu akan sentuhan itu, rindu akan perdebatan dalam syuro’ – syuro’
yang menguras fikiran dan tenaga namun nampaknya begitu indah,. Rindu akan
kebersamaan saat menjalani segalanya bersama, rindu akan canda dan tawanya,
rindu akan rangkulan dan pelukannya, dan sejuta rindu untuk segala kisah yang
telah dirajut dalam kebersamaan itu,..
Sesungguhnya
Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan
Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayamu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami
Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma'rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela
Adakah Rindu Itu Mewarnai Jiwamu???
Bukan hanya aku, bukan hanya engkau, bukan hanya
mereka, dan bukan hanya kalian,.. yang menahan rindu itu,.. Namun nyatanya
rindu itu menghiasi di setiap jiwa – jiwa kita. Al-kahfi itu, bukan saya,
Al-kahfi itu bukan anda, Al-kahfi itu bukan mereka, Al-kahfi itu bukan
kalian,... tapi Al-kahfi itu.... KITA SEMUA.
Totalitas
Berkarya Bersama Dakwah