Rabu, 29 September 2010

Belajar dari Keledai Cerdas


(Suka dgn Tulisan dibawah ini ?? Silahkan diSHARE ke teman2 Fesbukers jaringan Sahabat, semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua,amin)
Hmmm...Mesti bisa keluar dari sini..
 Suatu hari, keledai milik seorang petani terperosok ke dalam sumur. Hewan itu menangis histeris selama berjam-jam, sementara Pak Tani berusaha sebisanya mengeluarkan hewan itu dari sana. Upaya penyelamatan itu berkali-kali dilakukan namun selalu gagal. Dari dasar sumur yang dalam itu sudah tidak terdengar lagi rengekan si keledai. Baik Pak Tani maupun si keledai sama-sama terkuras tenaganya.

Dengan putus asa akhirnya, Pak Tani memutuskan untuk menutup sumur tua itu dan mengubur keledainya hidup-hidup. Dia berpikir keledainya sudah tua dan tidak produktif lagi sementara sumur itupun perlu ditimbun karena berbahaya.

Pak Tani mengajak para tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai melemparkan tanah ke dalam sumur. Menimbun keledai itu. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara para tetangga Pak Tani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu. Si keledai terus melanjutkan menguncang-guncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!

Sahabatku sekalian....dalam kehidupan nyata kita selalu tertimpa 'tanah dan kotoran' , segala macam tanah dan kotoran. Namun cara untuk keluar dari ‘sumur’ (kesedihan, penderitaan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari ‘sumur’ dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk kita melangkah. Kita dapat keluar dari ‘sumur’ yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! 
(Sumber : Catatan Ust. Aidil Heryana, semoga Allah membalasnya dgn triliunan kalilipat kebaikan duniakhirat,amin)

0 komentar:

Posting Komentar