Minggu, 09 Maret 2014

TUNJUKKAN KAMI JALAN YANG LURUSS


“Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalannya) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah:6-7).
Jalan yang lur...us tersebut merupakan jalannya orang-orang yang telah diberikan nikmat kepada mereka, yaitu para Nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT :“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.” (QS. An-Nisaa:69-70).
Pada ayat di atas disebutkan bahwasanya ketaatan kepada Allah dan RasulNya merupakan syarat untuk bisa bersama dengan orang-orang yang telah dianugerahi nikmat kepada mereka. Namun yang menjadi persoalan, bahwa seseorang tidaklah mungkin melakukan ketaatan kepada Allah dan Rasulnya ketika dia tidak mengetahui syariat Allah SWT dengan baik. Dan seseorang tidak mungkin bisa berjalan diatas jalan kebenaran ketika dia tidak mengetahui mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Karena banyak diantara manusia yang menganggap dirinya berada diatas jalan kebenaran meskipun pada hakikatnya dia menempuh jalan-jalan kesesatan. Sehingga dia melakukan amalan yang banyak namun dibangun di atas kejahilan dan dia menyangka bahwa amalan tersebut akan mengantarkannya ke surga padahal pada kenyataannya bahwa amalan yang dia lakukan tersebut adalah amalan sia-sia yang tidak mendatangkan manfaat bagi dirinya. Maka menjadilah dia orang yang sangat rugi. Allah SWT berfirman: “Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi amalannya? Mereka itu adalah orang-orang yang telah sia-sia amal perbuatannya dalam kehidupan dunia, namun mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al-Kahfi:103-104).
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim yang menginginkan keselamatan hidup di dunia dan akhirat, maka mau tidak mau kita harus memahami per-masalahan ini dengan baik. Tidak cukup bagi kita hanya memohon kepada Allah saja setiap saat supaya diberi petunjuk kepada jalan yang lurus sementara kita tidak berusaha untuk mengetahui jalan yang lurus tersebut.
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa jalan menuju kepada Allah hanya satu dan tidak bercabang, jalan itu lurus, jelas, terang, putih bersih, tidak ada bercak-bercak syirik, bid’ah, khurafat, hizbiyah, golongan dan lainnya. Siapa saja yang menempuh jalan yang satu ini maka dia akan mendapat jaminan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Namun barangsiapa yang tidak mengetahui perkara ini dengan baik maka sangat dikhawatirkan setan akan menggelincir-kan dirinya kepada jalan-jalan kesesatan yang sangat banyak.

Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membuat garis dengan tangannya lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan Allah yang lurus’ kemudian beliau membuat beberapa garis di bagian kiri dan kanan garis tersebut, kemudian bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan kesesatan yang tidak ada satu pun dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat setan yang menyeru kepadanya’ kemudian beliau membaca firman Allah: “Dan sungguh, inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’am:153).

Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:“…Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 golongan darinya berada di dalam neraka dan hanya satu golongan di dalam surga, yaitu Al-Jama’ah.” Dalam riwayat lain dijelaskan: “Semua golongan tersebut berada di dalam neraka kecuali satu golongan: yaitu siapa yang meniti di atas jalanku dan jalan para sahabatku.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani: 5219).
Semoga Allah menjadikan kita berada di atas jalan yang lurus, yang mengamal-kan Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.