Sabtu, 11 April 2015

Perayaan Ulang Tahun itu, gimana sih....?



Bismillahirrahmanirrahim....
Ulang tahun atau hari kelahiran biasanya buat banyak orang terutama si ABG -anak baru gede (red)- menjadi sebuah moment yang sepesial banget. mulai dari suprise yang sebenernya gak terlalu ngejutin sih karena udah biasa juga tiap tahunnya. terus perayaan kecil-kecilan pake kue dan "tiup lilin", ada juga yang memperingati hari miladnya dengan tumpeng, yasinan, do'a bareng anak yatim-piatu _nah setuju banget ma cara yang terakhir ini._
ups,.. sebelum ngebahas lebih jauh tentang si tiup lilin, gimana kalo kita luhat dulu perayaan milad dalam islam.
ok digaris bawahi saja, hari raya dalam islam yang memang sudah sejak jaman Rasulullah SAW dan para sahabat hanya ada 2 perayaan. yaitu " hari raya idul Fitri dan hari raya idul Adha' ". nah timbul ni pertanyaan, terus gimana ma maulid Nabi.? pada dasarnya hari raya umat islam hanya ada 2, sedangkan yang lainnya hanya merupakan sebuah "peringatan" yang bertujuan sebagai syi'ar. jika maulid Nabi dipermasalahkan, kenapa masih banyak yang ikut-ikuta peringatan yang benar-benar menyalahi Islam (baca: valentine day, "tiup lilin").
nah lo, "tiup lilin" lagi.... ada apa sih dengan tiup lilin????
malah ada anggapan, "belum ngerayain ultah tu kalo belum tiup lilin, pake make a wish juga..."
hahaha berdo'a kok pake tiup lilin segala (astaghfirullah... kaya suatu kaum donk...)
pada masanya dulu, saat kemunculan agama nasrani., ulang tahun dijadikan budaya kaum nasrani. nah buat menunjang budayanya, mereka menambahkan simbol-simbil dan berbagai macam pernak-pernik,. termasuk kue dan lilin,,.. tu kan llilin lagi???!!!
what about lilin?? he
kuenya mereka berbentuk bulat, yang menyimbolkan bulan purnama,. dengan di hiasi lilin untuk menerangi kue tersebut agar bercahaya seperti bulan purnama. yang akan dipersembahkan oleh orang yunani kepada dewi artemis.
nah anggapan mereka, meletakkan lilin sebagai simbol keagamaan. mereka meletakkan lilin besar di tengah kue, sebagai lambang "terangnya kehidupan". ada juga anggapan bahwa "asap lilin yang mereka tiup akan membawa pengharapan mereka ke surga".
mitos yang agak agak, bilang kalo kita makan kue yang ada tulisannya happy birthday bakal dapat kebahagiaan dan pengharapannya bisa tercapai, apalagi kalo bisa meniup mati lilin-lilin itu dalam sekali tiupan, maka dia bakal dapat kebahagiaan.
so... gimana seharusnya peringatan milad dilakukan oleh umat islam??? boleh gak ya....????!!!!!
ada 2 hal tentang perayaan ulang tahun. yang menjerumus kepada perihal ibadah atau adat istiadat. jika hal tersebut ditujukan untuk ibadah maka jelas itu adalah perbuatan bid'ah.
"... hendaklah berhati-hati terhadapperkara yang diada-adakan, karena setiap yang diada-adakan itu bid'ah. dan setiap bid'ah adalah sesat." (HR Ahmad).
"sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, sejelek-jelek  urusan adalah perkara bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat." (HR. Muslim).
kali ini, bakal lebih dibahas dari segi adat istiadatnya aja...
tetapi jika dimaksudka dengan adat istiadat saja, hal itu mengandung 2 sisi larangan.
yang pertama, menjadikan sebagai salah satu hari raya. tindakan ini berarti melakukan suatu kelancangan terhadap Allah dan Rasul-NYA. dimana kita menetapkan sebagai ied/hari raya, sedangkan Allah dan Rasul-NYA tidak pernah menetapkan sebagai hari raya. sudah jelas perayaan dalam islam yang utama, adalah iedul Fitri dan iedul Adha', dan yang terakhir adalah hari jum'at.
seperti hadis berikut : Tidak diragukan bahwa hari jum’at adalah hari raya bagi umat Islam, sebagaimana terdapat dalam hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata: Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ ، فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ ، وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ ، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ (رواه ابن ماجه، 1098، وحسَّنه الألباني في "صحيح ابن ماجه
“Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan untuk umat slam. Barangsiapa yang mendatangi (shalat) Jum’at maka hendaklah mandi (besar), kalau mempunyai wewangian hendaknya dia pakai dan pergunakan siwak.” (HR. Ibnu Majah, 1098 dan dihasankan oleh Al-Albany dalam Shahih
Ibnu Majah).
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.
(HR. Ahmad & Abu Daud)
ذَلِكَوَمَنيُعَظِّمْحُرُمَاتِاللَّهِفَهُوَخَيْرٌلَّهُ عِندَرَبِّهِوَأُحِلَّتْلَكُمُالْأَنْعَامُإِلَّا مَايُتْلَىعَلَيْكُمْفَاجْتَنِبُواالرِّجْسَمِنَالْأَوْثَانِوَاجْتَنِبُواقَوْلَالزُّورِ
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, kecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta, (QS. 22:30).
yang kedua mengandung unsur tasyabbuh (meniru-niru). seperti tulisan diatas, ulang tahun ini selalu dirayakan umat nasrani. mereka merayakan dengan tiup lilin, potong kue, tepuk tangan dan bernyanyi-nyanyi kadang juga pake joget-joget segala. maukah kita merayakan ulang tahun orang-orang tercinta kita dengan meniup lilin? tukar kado? padahal itu tradisi orang-orang kafir dan bukan dari golongan kita?!!
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Masih maukah kita membiarkan anak-anak kita meniup lilin diatas kue ulangtahun dan menyuruhnya "make a wish" ? padahal yang demikian berarti kita sedang mengajarkannya dekat dengan syirik? na'udzubillah...
Firman Allah SWT:
nah kan,.. emang mau disama-samain dengan kaum-kaum non muslim?? gue sih ogah he...
terus gimana donk kalo ada keluarga, sahabat yang milad? masa mau di cuekin???
ya menurut gue (ciah gue,.. ana.red) kalo kita mau memberi hadiah kepada orang tercinta. ana rasa sah-sah aja malah sunnah loh.... but.. kudu n wajib memperbaiki niatnya.
Rasulullah bersabda, "hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscahya kalian akan saling mencintai." (Hr. Bukhari). and jangan lupa perbaiki niatnya, "sesungguhnya diterima amal perbuatan itu terbantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya."
jadi kalo mau memperingatkan hari milad, dan memohonkan keberkahan untuk sisa usianya boleh-boleh aja. asal dilakukan dengan cara yang baik. dan mengharapkan ridha Allah. misalnya, pake do'a bersama dengan anak-anak yatim-piatu, sebagai bentuk syukur kepada Allah karena diberikan usia sampai hari itu, sebagai bentuk berbagi, dan syi'ar kita kepada sesama agar senantiasa berbagi kebahagiaan. pake kue/tumpeng boleh-boleh aja _kalo bisa ya cari bentuk yang lain selain bulat_ tapi gak PERLU PAKE SI LILIN :).

ketimbang ngerayain denga hura-hura lebih baik mencari sesuatu yang insyaAllah akan di nilai ibadah oleh Allah dan memberi manfaat bagi sesama, serta mengharapkan Ridha'-NYA. Wallahualam....