Bismillahirrahmanirrahim....
Ulang tahun atau hari kelahiran
biasanya buat banyak orang terutama si ABG -anak baru gede (red)- menjadi
sebuah moment yang sepesial banget. mulai dari suprise yang sebenernya gak
terlalu ngejutin sih karena udah biasa juga tiap tahunnya. terus perayaan kecil-kecilan
pake kue dan "tiup lilin", ada juga yang memperingati hari miladnya
dengan tumpeng, yasinan, do'a bareng anak yatim-piatu _nah setuju banget ma
cara yang terakhir ini._
ups,.. sebelum ngebahas lebih jauh
tentang si tiup lilin, gimana kalo kita luhat dulu perayaan milad dalam islam.
ok digaris bawahi saja, hari raya
dalam islam yang memang sudah sejak jaman Rasulullah SAW dan para sahabat hanya
ada 2 perayaan. yaitu " hari raya idul Fitri dan hari raya idul Adha'
". nah timbul ni pertanyaan, terus gimana ma maulid Nabi.? pada dasarnya
hari raya umat islam hanya ada 2, sedangkan yang lainnya hanya merupakan sebuah
"peringatan" yang bertujuan sebagai syi'ar. jika maulid Nabi
dipermasalahkan, kenapa masih banyak yang ikut-ikuta peringatan yang benar-benar
menyalahi Islam (baca: valentine day, "tiup lilin").
nah lo, "tiup lilin"
lagi.... ada apa sih dengan tiup lilin????
malah ada anggapan, "belum
ngerayain ultah tu kalo belum tiup lilin, pake make a wish juga..."
hahaha berdo'a kok pake tiup lilin segala
(astaghfirullah... kaya suatu kaum donk...)
pada masanya dulu, saat kemunculan
agama nasrani., ulang tahun dijadikan budaya kaum nasrani. nah buat menunjang
budayanya, mereka menambahkan simbol-simbil dan berbagai macam pernak-pernik,.
termasuk kue dan lilin,,.. tu kan llilin lagi???!!!
what about lilin?? he
kuenya mereka berbentuk bulat, yang
menyimbolkan bulan purnama,. dengan di hiasi lilin untuk menerangi kue tersebut
agar bercahaya seperti bulan purnama. yang akan dipersembahkan oleh orang
yunani kepada dewi artemis.
nah anggapan mereka, meletakkan lilin
sebagai simbol keagamaan. mereka meletakkan lilin besar di tengah kue, sebagai
lambang "terangnya kehidupan". ada juga anggapan bahwa "asap
lilin yang mereka tiup akan membawa pengharapan mereka ke surga".
mitos yang agak agak, bilang kalo kita
makan kue yang ada tulisannya happy birthday bakal dapat kebahagiaan dan
pengharapannya bisa tercapai, apalagi kalo bisa meniup mati lilin-lilin itu
dalam sekali tiupan, maka dia bakal dapat kebahagiaan.
so... gimana seharusnya peringatan
milad dilakukan oleh umat islam??? boleh gak ya....????!!!!!
ada 2 hal tentang perayaan ulang
tahun. yang menjerumus kepada perihal ibadah atau adat istiadat. jika hal
tersebut ditujukan untuk ibadah maka jelas itu adalah perbuatan bid'ah.
"... hendaklah berhati-hati
terhadapperkara yang diada-adakan, karena setiap yang diada-adakan itu bid'ah.
dan setiap bid'ah adalah sesat." (HR Ahmad).
"sesungguhnya sebaik-baik
perkataan adalah kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk
Muhammad, sejelek-jelek urusan adalah perkara bid'ah, setiap bid'ah
adalah sesat." (HR. Muslim).
kali ini, bakal lebih dibahas dari
segi adat istiadatnya aja...
tetapi jika dimaksudka dengan adat
istiadat saja, hal itu mengandung 2 sisi larangan.
yang pertama, menjadikan sebagai salah
satu hari raya. tindakan ini berarti melakukan suatu kelancangan terhadap Allah
dan Rasul-NYA. dimana kita menetapkan sebagai ied/hari raya, sedangkan Allah
dan Rasul-NYA tidak pernah menetapkan sebagai hari raya. sudah jelas perayaan
dalam islam yang utama, adalah iedul Fitri dan iedul Adha', dan yang terakhir
adalah hari jum'at.
seperti hadis berikut : Tidak
diragukan bahwa hari jum’at adalah hari raya bagi umat Islam, sebagaimana
terdapat dalam hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata: Rasulullah
sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ ، فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ ، وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ ، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ (رواه ابن ماجه، 1098، وحسَّنه الألباني في "صحيح ابن ماجه
“Sesungguhnya hari ini adalah hari
raya yang Allah jadikan untuk umat slam. Barangsiapa yang mendatangi (shalat)
Jum’at maka hendaklah mandi (besar), kalau mempunyai wewangian hendaknya dia
pakai dan pergunakan siwak.” (HR. Ibnu Majah, 1098 dan dihasankan oleh
Al-Albany dalam Shahih
Ibnu Majah).
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu
kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.
(HR. Ahmad & Abu Daud)
ذَلِكَوَمَنيُعَظِّمْحُرُمَاتِاللَّهِفَهُوَخَيْرٌلَّهُ عِندَرَبِّهِوَأُحِلَّتْلَكُمُالْأَنْعَامُإِلَّا مَايُتْلَىعَلَيْكُمْفَاجْتَنِبُواالرِّجْسَمِنَالْأَوْثَانِوَاجْتَنِبُواقَوْلَالزُّورِ
Demikianlah (perintah Allah). Dan
barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah
lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua
binatang ternak, kecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah
olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta,
(QS. 22:30).
yang kedua mengandung unsur tasyabbuh
(meniru-niru). seperti tulisan diatas, ulang tahun ini selalu dirayakan umat
nasrani. mereka merayakan dengan tiup lilin, potong kue, tepuk tangan dan
bernyanyi-nyanyi kadang juga pake joget-joget segala. maukah kita merayakan
ulang tahun orang-orang tercinta kita dengan meniup lilin? tukar kado? padahal
itu tradisi orang-orang kafir dan bukan dari golongan kita?!!
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
Masih maukah kita membiarkan anak-anak
kita meniup lilin diatas kue ulangtahun dan menyuruhnya "make a wish"
? padahal yang demikian berarti kita sedang mengajarkannya dekat dengan syirik?
na'udzubillah...
Firman Allah SWT:
nah kan,.. emang mau disama-samain
dengan kaum-kaum non muslim?? gue sih ogah he...
terus gimana donk kalo ada keluarga,
sahabat yang milad? masa mau di cuekin???
ya menurut gue (ciah gue,.. ana.red)
kalo kita mau memberi hadiah kepada orang tercinta. ana rasa sah-sah aja malah
sunnah loh.... but.. kudu n wajib memperbaiki niatnya.
Rasulullah bersabda, "hendaklah
kalian saling memberi hadiah, niscahya kalian akan saling mencintai." (Hr.
Bukhari). and jangan lupa perbaiki niatnya, "sesungguhnya diterima amal
perbuatan itu terbantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan
mendapatkan apa yang diniatkannya."
jadi kalo mau memperingatkan hari
milad, dan memohonkan keberkahan untuk sisa usianya boleh-boleh aja. asal
dilakukan dengan cara yang baik. dan mengharapkan ridha Allah. misalnya, pake
do'a bersama dengan anak-anak yatim-piatu, sebagai bentuk syukur kepada Allah
karena diberikan usia sampai hari itu, sebagai bentuk berbagi, dan syi'ar kita
kepada sesama agar senantiasa berbagi kebahagiaan. pake kue/tumpeng boleh-boleh
aja _kalo bisa ya cari bentuk yang lain selain bulat_ tapi gak PERLU PAKE SI
LILIN :).
ketimbang ngerayain denga hura-hura
lebih baik mencari sesuatu yang insyaAllah akan di nilai ibadah oleh Allah dan
memberi manfaat bagi sesama, serta mengharapkan Ridha'-NYA. Wallahualam....